Cikarang 2075


Dalam hidup, ada tiga fase yang akan dilalui oleh setiap makhluk. Fase tersebut antara lain waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu mendatang.

Waktu lampau adalah masa dimana segala sesuatu telah terjadi dan menjadi bahasan atau cerita sejarah pada masa sekarang.

Kemudian waktu mendatang adalah masa dimana manusia masih meraba-raba untuk mengetahui apa yang akan terjadi ataupun masa dimana manusia mempersiapkan diri dan menyusun strategi untuk masa tersebut.

Melihat fenomena kehidupan manusia hari ini, ada dua hal yang menjadi dasar fundamental untuk menerawang hipotesa kehidupan dimasa depan. 

Pertama, apakah kehidupan mendatang akan menjadi zaman dimana segala sesuatunya menjadi serba modern, canggih, serta manusia hidup selayaknya raja yang dilayani oleh robot robot?

Kedua, apakah manusia akan kembali pada zaman purba atau zaman batu seperti sedia kala?

Dalam tulisan ini saya akan memberikan uraian tentang apa dan bagaimana Cikarang 2075.

Perkembangan teknologi hampir tidak lepas dari kehidupan dan menjadi satu hal yang sangat dibutuhkan untuk menunjang segala aktivitas manusia.

Bicara tentang perkembangan teknologi, tentunya ada proses pengembangan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Satu hal diantaranya adalah sumber daya manusia. Pengetahuan manusia semakin hari semakin bertambah dibuktikan dengan banyaknya temuan temuan baru yang yang menjadi penunjang kebutuhan manusia.

Namun, disisi lain dalam proses pengembangan tersebut ada banyak hal yang sering kali dilupakan antara lain, manusia itu sendiri. Keadaan manusia sekarang ini terlalu dimanjakan oleh kecanggihan teknologi sehingga lupa untuk membekali diri dengan pengetahuan baru.

Selayaknya manusia tentun menginginkan segala sesuatunya menjadi praktis, mudah dan cepat. Akan tetapi kebiasaan akan ketergantungan ini akan menjadi sesuatu yang negatif dimasa depan.

Modernisasi teknologi sekarang ini tidak lepas dari orang-orang yang berkompeten dan ahli dalam bidangnya masing-masing. Sementara mereka (orang awam pada umumnya) yang telah bergantung dengan teknologi pada setiap aktivitas akan menjadi generasi pemakai karena telah terlena oleh kecanggihan teknologi.

Walhasil, estafet pengetahuan terhenti oleh generasi yang termanjakan, terlena dan terbuai oleh setiap hal yang mudah diakses. Pada saat yang bersamaan peningkatan kualitas dari sumber daya manusi akan stagnan.

Selain sumber daya manusia, hal yang sangat dibutuhkan dalam proses pengembangan teknologi adalah ketersediaan sumber daya alam. Melihat Cikarang sekarang ini sebagai salah satu tempat yang dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK) tentu menjadi dambaan banyak orang karena mampu memberikan sumbangsih kepada masyarakat akan ketersediaan lapangan pekerjaan.

Gedung tinggi, pabrik berjejeran, dan kendaraan besar lalu lalang tanpa henti tiap harinya menjadi bukti bahwa perputaran ekonomi di Cikarang berjalan dengan massif.

Namun, sekali lagi bahwa apa yang sedang terjadi sekarang ini seharusnya menjadi bahasan untuk direnungkan dan dipertanyakan. Apakah fenomena ini akan bertahan selamanya ataukah akan musnah dengan sendirinya.

Semakin banyak gedung tinggi maka akan semakin banyak lahan yang ditebang pohonnya. Semakin banyak pabrik yang dibangun maka semakin banyak rawa, kali, sungai, danau dan jalur air yang akan ditimbun dengan tanah. Semakin banyak kendaraan besar yang berlalu lalang maka akan semakin banyak pula polusi yang berputar mencemari lingkungan.

Dari uraian tersebut maka saya mengambil kesimpulan mengenai Cikarang 2075. Alih-alih menjadi zaman yang canggih dan modern dengan robot bertebaran melayang dimana-mana sebagaimana gambaran dari film-film malah akan menjadi dan kembali pada zaman purba. 

Sumber daya manusia stagnan akan pengetahuan karena terlena dan termanjakan sehingga tidak ada lagi yang dapat mengurusi serta melanjutkan setiap fasilitas yang diciptakan hari ini. Pada akhirnyazl, semua akan musnah dengan sendirinya. 

Sumber daya alam yang hilang karena diambil alih oleh setiap kecanggihan yang diciptakan. Alih-alih hijau, Cikarang 2075 akan menjadi kota gersang dan kering.


Rodia Musdalifah Tiofan

Post a Comment for "Cikarang 2075"